24 Juli 2010

Memelihara Hati Dari Penyimpangan Dan Noda

Karena hati sebagai tempat sifat kelembutan yang menjadi faktor berlinangnya air mata, maka apa yang menimpa hati berupa ihwalnya yang berubah-ubah merupakan penyebab yang langsung berpengaruh pada kelembutan ataupun kekerasannya. Sebagaimana telah diketahui, hati dinamai “al-qalbu” disebabkan sifat dan keadaannya yang senantiasa berubah-ubah, sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah shalallahualaihi wassalam dalam sabdanya:
“ Perumpamaan hati seperti bulu-bulu ditengah tanah lapang yang dihembus angin (sehingga beterbangan) membahayakan perut.”1

Dalam hadist lain beliau shalallahualaihi wassalam bersabda :

“ Tiada hati melainkan memiliki semacam awan yang menyelimuti rembulan. Ketika tiada terhalang, ia memancarkan sinarnya, ketika awan datang ia menjadi gelap.” 2
Hati adalah titik tolak dalam menempuh jalan kebenaran … dari itu, ia harus dijaga, dirawat dan dipelihara.
Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata : “ Ketahuilah, sesungguhnya seorang hamba menempuh jalan menuju Allah dengan hati dan tekad bajanya dan bukan dengan fisiknya. Hakikat takwa adalah takwanya hati, bukan takwanya anggota badan. Sebab Allah telah berfirman:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya” ( Q.S. Al-Hajj : 37 )

Sedangkan posisi takwa itu adalah dihati… maka orang yang cerdik adalah orang yang menempuh jarak perjalanan (menuju Allah) dengan bekal tekad yang benar, cita-cita yang tinggi serta membersihkan dan menjernihkan niatnya diikuti dengan amal. Hal ini sangat jauh berbeda dengan perjlaanan yang ditempuh oleh orang yang tidak membekali diri dengan sifat-sifat tersebut meski dibarengi jerih payah dan kerja keras. Melaju menuju Allah adalah dengan tekad bulat tujuan yang benar serta keinginan yang membara.” 3 (Musafir muda)
Bada Isya, Rantau 12 Syaban 1431 H/ 24 Juli 2010 M
Keterangan:
1. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan dua sanad yang sama shahih. Periksa kitab ‘Syarhus Sunnah’ 1/164.
2. Dikeluarkan oleh Imam At-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan dihasankan oleh Imam Al-Albani. Lihat Shahih ‘Jami’ As-Shagir’ Juz 2 Hadist No.5682.
3. Terdapat dalam kitab Al-Fawaid’ hal.168
Sumber : Kiat Melembutkan Hati Dan Menangis Karena Allah, Pustaka At-Tibyan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar